Jurnal Praktikum Kimia Organik 2 :"Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur (Kaemferiam galangal L)"
JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 8
“ISOLASI
SENYAWA p-METOKSI SINAMAT dari KENCUR
(Kaemferiam galangal
L)”
DISUSUN
OLEH :
ANIS NABILA
(RSA1C117014)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL ,
M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
PERCOBAAN 8
I.
Judul : Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur (Kaemferiam galnga L)
II.
Tujuan : Adapun
tujuan dari percobaan kali ini adalah :
1. Dapat
menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya
senyawa fenilpropanoid
2. Dapat mengenal sifat-sifat kimia fenil propanol
melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik
III.
Landasan Teori
Kencur adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh
dikebun, pekarangan rumah dan digunakan untuk bumbu dapur dan termasuk salah
satu tanaman obat tradisional Indonesia. Senyawa kimia terkandung didalamnya
adalah : etil p-metoksi sinamat,etil sinamat komponen yang utama,
p-metoksistiren dll. Kadar etil p-metoksinamat dalam kencur cukup tinggi bisa
mencapai 10% karena itu dengan mudah bisa di isolasi dari umbinya menggunakan
pelarut petroleum atau etanol (Tim Kimia Organik II,
2015).
etil
p-metoksisinamat merupakan senyawa hasil isolasi kencur yang senyawa dasr dari
tabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan sinar matahari. Etil p-metoksisinamat
merupakan senyawa ester yang mengandung cincin benzene dan gugus metoksi yang
bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat
sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut
yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, methanol, air dan
heksana (Nurlita,2004).
Kelarutan pada
zat padat dan cair dengan suatu pelarut akan meningkat seiring dengan kenaikan
suhu bila proses pelarutannya adalah endoterm , sedangkan pelarutnya bersifat
eksoterm pemanasan justru akan menurunkan harga kelarutan zat. Oleh karena
itu,etil p-metoksisinamat dari kencur tidak boleh menggunakan suhu lebih dari
titik lelehnya yaitu 48-50ºC (Suja,2003).
Ekstraksi soxhlet
adalah metode pemisahan yang melibatkan pemindahan substansi dari fasa material
kedalamfasa laiinya dan kedua fasa tidak saling melarutkan. Biasanya metode ini
dipakai sebagai pemisahan bahan alam yang terdapat dalam tumbuhan dengan
menggunakan pelarut yang dapat melarutkan zat yang ingin dipisahkan
(Selamat,2003).
Tanaman kencur
banyak sekali ditemui di Indonesia biasanya digunakan sebagai tanaman yang
dipelihara, ramuan bat tradisional dan bumbu masakan sehingga para petani
membudidayakan tanaan kencur tersebut sebagai sumber dagang dalam jumlah yang
besar. Bagian kencur yang di perdagangkan biasanya buah akar yang hidup di
dalam tanah atau biasa disevut rimpang kencur atau rizoma (Fessenden,1982).
V.
Alat dan Bahan
5.1 Alat
ü Erlenmeyer 250ml
ü Kertas saring
ü KLT
ü Penangas air
ü Corong Buchner
ü Labu bulat
ü Corong biasa
ü Evavorator
ü Alat ukur TI
5.2 Bahan
Ø Kencur yang telah ditumbuk
Ø Kloroform
Ø Etanol
Ø NaOH
Ø Methanol
Ø Asam sulfat klorida
VI.
Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a)
Isolasi Etil
p-Metoksi Sinamat
o Dimasukkan serbuk kencur kedalam Erlenmeyer 250ml
o Direndam dengan 100ml klorofrom
o Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyang
o Dibiarkan selama setengah jam pada temperature kamar
kemudian saring
o Dipisahkan residu kencur dan ulangi perkolasi sekali
lagi menggunakan pelarut dengan jumlah yang sama
o Diperoleh filtrate kemudian digabung dan dipekatkan
dibawah tekanan rendah (evavorator) sampai volume larutan kira-kira setengahnya
o Didinginkan larutan pekat dalam air es, padatan yang
terbentuk disaring dengan corong Buchner , filtrate dipekatkan sekali lagi dan
padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang
o Dihitung rendemennya! Reksistalisasi dilakukan dalam
klorofrom.kemudian diukur titik lelehnya dan bandingkan dengan literature (45-50ºC)
b) Pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
·
Dilarutkan sampelkristal
hasil isolasi dalam petroleum eter menggunakan kapiler ditotolkan pada plat KLT
ukuran 2x5 cm.
·
Digunakan etil
p-metoksi sinamatdan asam p-metoksi sinamat standar sebagai pembanding pada
jarak 0,5 cm dari bawah
·
Dimasukkan dalam
chamber yang telah dijenuhkan dengan eluen kloroform , pengamatan bercak
dilakukan dengan melihatnya dibawah lampu UV atau dimasukkan kedalam chamber
iodium
·
Dihitung rf-nya
dan dibandingkan dengan standar
c) Pemeriksaan Spektroskopi Ultra Violet
Ø Dilarutkan Kristal hasil isolasi dalam methanol
Ø Dibuat spectrum ultra violetnya pada daerah panjang
gelombang 200-300 nm
d) Pemeriksaan Spektroskopi Infra Merah
ü Dibuat pellet Kristal hasil isolasi dengan KBr kering
ü Dibuat spectrum infra merahnya
Adapun video terkait percobaan ini
adalah:
VII. Pertanyaan Pasca
1. Mengapa pada saat residu di pisahkan proses perkolasi dilakukan dua kali ?
2. bagaimana kita mengetahui kalau kristal yang diperoleh benar-benar p-metoksi sinamat , sedangkan kita tidak melakukan pemeriksaan kencur setelah kencur tersebut diisolasi ?
3. saat proses pemanasan , larutan harus digoyangkan. apakah fungsi dari penggoyangan pada larutan tersebut ?
VII. Pertanyaan Pasca
1. Mengapa pada saat residu di pisahkan proses perkolasi dilakukan dua kali ?
2. bagaimana kita mengetahui kalau kristal yang diperoleh benar-benar p-metoksi sinamat , sedangkan kita tidak melakukan pemeriksaan kencur setelah kencur tersebut diisolasi ?
3. saat proses pemanasan , larutan harus digoyangkan. apakah fungsi dari penggoyangan pada larutan tersebut ?
2. untuk mengetahui apakah benar kristal yang kita dapat itu adalah p-metoksi sinamat dengan cara mengetahui ciri-cirinya. dimana jika ciri-cirinya sesuai makanya dapat dikatakan p-metoksi sinamat. jika kita lihat dari kandungan kecur maka kristal putih tersebut akan berbau seperti bau kencur.
BalasHapusterimakasih
1. supaya ekstrak atau residu yang didapatkan tidak terdapat atau tercampur dengan zat lain, dan residu yang didapat lebih murni
BalasHapus3. Fungsi penggoyangan erlenmeyer pada pemanasan adalah supaya tidak terjadi penyarian pada ekstrak saat pemanasan sehingga perlu dilakukan penggoyangan erlenmeyer.
BalasHapus