Langsung ke konten utama

Kimia Organik II : REAKSI BERSAING SN1 DAN E1

Reaksi Bersaing SN1 dan E1

Mekanisme SN1 dalam halida tersier,  tahap pertama mekanisme SN1 ini adalah tahap pembuatan ion,  dimana mekanisme inj berjalan dengan baik melalui pelarut polar seperti H2O.

Tahap 2 yaitu pencampuran karbokation dengan nukleofil (H2O)  dan memperoleh produk awal pada alkohol berproton

Tahap terakhir yaitu keluarnya H+ dari alkohol berproton suatu reaksi asam basa yang cepat pada pelarut


Pada reaksi E1 tahap awalnya sama dengan SN1 , diamana tahap lambat ialah ionisasi dari suatu substrat yang melibatkan ion karbokation.


Hal ini bisa saja terjadi seperti SN1 atau atom karbon berdampingan dengan ion karbonium memutuskan protonnya.


Untuk grafik tingkat energi


Apabila energi aktivitas maka reaksi akan lebih lambat dan produk yang diperoleh lebih sedikit karbokation mempengaruhi kecepatan bereaksi.




Permasalahan :
1. Kenapa pada reaksi bersaing SN1 menggunakan basa lemah ?
2. Kenapa pada reaksi SN1 eliminasi tidak akan terjadi atau diabaikan terlebih dahulu?
3. Kenapa  pada reaksi E1 ini alkil halida tersier bereaksi lebih cepat daripada alkil halida lainnya?

Sumber :
Fessenden RJ and JS. Fessenden,1986.kimia organik,jilid 1edisi ketiga.terjemahan A.HPudjamatka.jakarta:erlangga
Firdaus,M.S.2016.Alkil Halida.Jurusan Kimia FMIPA Unhas : Makassar

Komentar

  1. Perkenalkan
    Nama saya: oktora sihaloho
    Nim : RSA1C117010
    Saya akan mencoba membantu menjawab soal no 1. Reaksi E1 dan SN1 mekanisme tahap awalnya hampir sama yaitu ionisasi dan derprotonasi untuk membentuk intermediet karbokationnya dengan putusnya ikatan hidrogen halogen. Reaksi ini biasanya berlangsung pada suasana basa lemah dengan kondisi asam dan temperatur yang tinggi. Maka dapat disimpulkan jika yang digunakan adalah basa kuat tidak terjadi tahap ionisasi dan deprotonisasi untuk membentuk karbokation sedangkan yang terjadi adalah reaksi E2 maupun SN2.
    Sekian dan terimakasih, semoga bisa membantu saudari Anis...

    BalasHapus
  2. Perkenalkan, saya Tiurma (RSA1C117011) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, yaitu pada reaksi E1 mengapa alkil halida tersier bereaksi sangat cepat dibandingkan dengan alkil halida lainnya?
    Alkil halida berlangsung lewat zat antar kabokation pada kondisi yg sama seperti reaksi SN1. Apabila alkil halida yg digunakan, maka reaksi akan lebih lambat dan produk yang dihasilkan lebih sedikit. Karbokation mempengaruhi kecepatan reaksi. Naiknya stabilitas karbokation laju reaksi SN1 akan meningkat apabila karbokationsekunder. Maka harus dilakukan penataan ulang atau rekonstruksi karbokation tersier.
    Terimakasih
    Semoga dapat membantu

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat malam. Saya Murni Maria Simanjuntak nim RSA1C117009. akan membantu menjawab pertanyaan nomor 2.
    Jawabannya yaitu
    Pada reaksi E1 tahap awalnya sama dengan SN1 , diamana tahap lambat ialah ionisasi dari suatu substrat yang melibatkan ion karbokation.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN2

REAKSI S N 2 S N 2 merupakan reaksi satu tahap, bimolekular (reaksi tingkat dua) Nukleofil mendekati elektrofil pada sepanjang garis ikatan gugus-pergi elektrofil, dipol yang terbentuk oleh terlepasnya gugus elektronegatif itu menjadikan ikatan karbon mengandung muatan δ + . Nukleofil menyerang saat terlepasnnya gugus-pergi. Tindakan ini berkaitan dengan keadaan transisi( trasition state ,TS). A.Mekanisme Reaksi S N 2 Hanya terjadi pada alkil halide primer dan sekunder nukleofil yang menyerang adalah nukleofil kuat : OH - , CN - , CH 3 O dan serangan ini dilakukan dibelakang . Mekanisme S N 2 ialah proses satu-langkah,dinyatakan dengan persamaan berikut : Nukleofil menyerang dari sisi belakang dari ikatan C-L (ingat,ada cuping “cuping” yang kecil pada orbital ikatan hybrid sp 3 . pada tahap tertentu (keadaan transisi), nukleofil dan gugus pergi keduanya terikat secara parsial pada karbon d engan sepasang electron bebasnya , nukleofil memasok sepasang ele

Laporan Kimia Organik 2 : "Pembuatan Senyawa Organik Asam Pikrat"

JURNAL LAPORAN KIMIA ORGANIK 2 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT             Disusun Oleh : ANIS NABILA (RSA1C117014) DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs.SYAMSURIZAL,M.Si. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI 201 9 VII.     Data Pengamatan Perlakuan Hasil Pengamatan dimasukkan fenol ke dalam labu dasar bulat, lalu ditambahkan Asam sulfat pekat (H 2 SO 4 ), lalu di kocok. Apabila campuran senyawa tersebut menimbulkan panas maka tidak perlu dilakukan pemanasan Ketika labu dasar bulat yang berisi campuran fenol dan Asam sulfat pekat (H 2 SO 4 ) disentuh, labu tersebut terasa panas. Selanjutnya, labu didinginkan dalam ember berisi es dan didiamkan beberapa menit. Karena campuran fenol dan asam sulfat tersebut bereaksi menghasilkan panas, maka tidak di perlukan proses pemanasan. Labu yang berisi campuran tadi tambahkan Asa

Laporan Praktikum Kimia Organik 2 : " Pembuatan Asam Asetil Salisilat (Aspirin)

LAPORAN KIMIA ORGANIK 2 PEMBUATAN ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN) Disusun Oleh : ANIS NABILA (RSA1C117014) DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs.SYAMSURIZAL,M.Si. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI 201 9 VII.      Data Pengamatan Perlakuan Hasil Pengamatan Dimasukkan asamsalisilat dan asam asetat kemudian ditetesi H 2 SO 4 pekat pada labu Erlenmeyer , dan diaduk sambil dipanaskan pada penangas air suhu 50-60 oC selama 15 menit Larutan berwarna bening Didinginkan dan ditambah 50ml air sambil diaduk kemudian saring Kristal yang sudah terbentuk Terbentuk kristal putih Rekristalisasi :dimasukkan Kristal yang tebentuk ekdalam labu Erlenmeyer ditambahkan 5ml etanol-air 50% dan dipanaskan kembali Kristal melarut Disaring larutan dalam keadan panas menggunakan kertas saring,dan didinginkan dalam es batu Te